Entity Relationship Diagram
1. Pendahuluan
Suatu sistem informasi terdiri dari dua hal yaitu data dan proses. Dalam mengembangan sebuah
sistem, sistem analis harus mampu mengidentifikasi data dan proses dan
menguraikan dengan model. Suatu
entity-relationship diagram (ERD), mengidentifikasi tipe entitas di dalam suatu
sistem yang diuraikan dengan data, dan relasi di antara entitas. Tipe entitas adalah
sesuatu (yang)
penting untuk suatu perusahaan
yang diuraikan dengan data. Tipe entitas dapat merupakan salah satu dari
ke tiga hal berikut :
·
Sebuah elemen lingkungan dari perusahaan (enviroment elemen), seperti
customer atau supplier
·
Suatu sumber daya (resources), seperti suatu piutang dagang (account
receivable), suatu produk, atau suatu
penjual
·
Suatu arus informasi (information flow), seperti suatu penjualan pemesanan
(sales order) atau suatu faktur (invoice)
Masing-Masing kejadian dari suatu tipe entitas adalah
suatu entitas.
Relasi
adalah suatu asosiasi yang ada antara dua atau
lebih entitas dan digambarkan dengan suatu garis yang diberi label (berupa kata
kerja). Contoh sebuah relasi




|
|
![]() |
Cara membaca diagram diatas adalah
mahasiswa mempelajari mata kuliah (left to right relationship) atau
dapat juga dibaca mata kuliah dipelajari
oleh mahasiswa (right to left relationship).
Kardinalitas
adalah batasan (constraint) untuk relasi yang menyatakan berapa banyak entitas
mempunyai relasi satu dengan lainnya. Alternatif derajat kardinalitas adalah
sebagai berikut :
0 – bisa tidak ada relasi
1 – relasi Satu
N – relasi banyak
Untuk menentukan berapa banyak tergantung atas kondisi
nyata atau sering disebut sebagai aturan bisnis yang ada. Misalnya dapat
dijawab dengan pertanyaan sebagai berikut:
- Haruskah setiap karyawan mempunyai mobil.
- Bolehkah seorang karyawan mempunyai mobil lebih dari satu.
Pertanyaan diatas melahirkan
kardinalitas minimum dan maksimum pada relasi dua buah entitas, sebagai berikut
:
NO
|
NOTASI
|
DERAJAT RELASI MAKS-MIN
|
NAMA RELASI
|
KETERANGAN
|
|||
1
|
![]()
|
( 0 , N )
|
Zero to Many
|
Relasi banyak dengan salah satu atribut
dapat tidak berelasi (relasi kosong)
|
|||
2
|
![]()
|
( 1 , N )
|
One to Many
|
Relasi banyak dengan salah satu atribut
harusmempunyai relasi
|
|||
3
|
![]()
|
( 1 , 1 )
|
One To One
|
Relasi satu (one) dengan salah satu
atribut harus berelasi
|
|||
4
|
![]()
|
( 0 , 1 )
|
Zero To One
|
Relasi satu dengan salah satu atribut
boleh tidak berelasi (relasi kosong)
|
Contoh :
Seorang karyawan
memiliki 0 mobil
Seorang karyawan
memiliki banyak mobil
![]() |
Setiap mobil dimiliki oleh satu orang saja
![]() |
Bila aturan bisnis
lain, maka relasi lain dapat terjadi, misalnya :
Setiap karyawan
memiliki satu mobil
Setiap mobil
dimiliki oleh satu karyawan
![]() |
Atribut merepresentasikan elemen data dari entitas.
Sebagai contoh, atribut dari pelanggan adalah nama, nomor, alamat, nomor
telepon, email. Ada dua macam atribut yaitu identifier dan descriptor. Atribut
identifier adalah atribut yang mengidentifikasi entitas secara spesifik (pada
contoh diatas adalah nomor pelanggan). Dalam penulisannya, atribut identifier
di beri garis bawah. Atribut deskriptor adalah atribut yang memberikan
informasi, tapi tidak dapat digunakan untuk identifikasi (pada contoh diatas
adalah nama, alamat, nomor telepon dan email pelanggan).
![]() |
Nomor pelanggan
Nomor pesanan
Nama pelanggan Tanggal
pemesanan
Alamat pelanggan Nomor
pelanggan
Nomor telepon pelanggan Jumlah
pesanan
Email pelanggan
Menentukan atribut adalah dengan menjabarkan entitas
dalam bentuk alur data (data flow) yang didefinisikan melalui DFD (data flow
diagram). Melalui kardinalitas dapat diketahui bahwa setiap atribut mempunyai
minimal kardinalitas yaitu 0 atau 1 dan maksimum kardinalitas yaitu satu atau
banyak.
Minimum:
0 ==> atribut tersebut adalah opsional, boleh ada boleh tidak.
1 ==> atribut tersebut harus ada (not null).
Maksimum :
1 ==> atribut normal.
N==>atribut tersebut melakukan
pengulangan (repeating), sehingga proses normalisasi dapat segera dilakukan.
2. Perancangan ERD
Seorang pemilik toko ingin membuat diagram yang bisa
menggambarkan hubungan antara pelanggan,
pemesanan barang, barang yang dipesan serta faktur yang mencatat setiap
pemesanan barang. Tahap-tahap yang ditempuh
untuk membuat diagram tersebut adalah :
Ø Identifikasi tipe entity
Identifikasi elemen-elemen, sumber daya dan transaksi
penting yang ingin digunakan untuk mendeskripsikan data.
Ø Identifikasi relasi
Tipe entitas selalu dibubungkan dalam posisi sebagai
subyek dan obyek. Satu entitas berperan sebagai subyek sedang entitas lain
sebagai obyek.Relasi antara keduanya dideskripsikan dengan kata kerja.
Ø Siapkan sketsa kasar ERD
Buatlah sketsa kasar ERD dan coba rancang simbol-simbol
sehingga relasi dibaca dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah (lihat gambar
di bawah)
Seorang pelanggan memesan nol atau lebih pesanan, dan sebuah pesanan
dipesan oleh satu pelanggan. Satu pesanan mewakili satu atau lebih barang dan
satu barang diwakili oleh nol atau lebih pesanan. Seorang pelanggan membayar
nol atau lebih faktur dan satu faktur hanya dibayar oleh satu pelanggan. Faktur
mewakili satu atau lebih barang dan barang diwakili nol atau lebih faktur.
|
|





![]() |
![]() |
memesan mewakili
![]() |
|||
![]() |




|
|

Ø Pemetaan atribut ke tipe entity
Membuat daftar atribut yang akan digunakan setiap
entitas, garis bawahi identifier.
Tipe entitas pesanan Tipe entitas faktur
Nomor
pesanan Nomor
faktur
Nomor
pelanggan Nomor
pesanan pelanggan
Tanggal
pemesanan Tanggal
faktur
Nomor
barang Nomor
barang
Deskripsi
barang Deskripsi
barang
Harga
per unit Harga
per unit
Jumlah
total pesanan Jumlah
faktur
Tipe entitas barang Tipe entitas pelanggan
Nomor
barang Nomor
pelanggan
Deskripsi barang Nama
pelanggan
Lokasi
gudang Alamat
pelanggan
Harga
barang per unit Nomor
area penjualan
Jumlah
pesanan
Ø Membuat analisis data
Ada prosedur formal untuk menganalisa atribut setiap
tipe entitas dan mengidentifikasi rancangan yang merepresentasikan logika
terbaik desain database. Proses ini disebut analisis data dan menggunakan
teknik normalisasi untuk mengeliminasi elemen cadangan dan membuat struktur
yang fleksibel dan efisien .
Ø Modifikasi ERD
Tambahkan perubahan-perubahan yang ada ke dalam gambar
ERD
Ø Tinjau kembali ERD dan buat penyempurnaan
Seluruh anggota team proyek bersama dengan user
melakukan diskusi untuk memastikan bahwa ERD merepresentasikan kondisi
organisasi yang sebenarnya.
Aturan-aturan membuat ERD :
Aturan 1 : Bila mendapatkan suatu relasi banyak (0:n) atau (1:n) maka dibuat
entitas child.
Misal entitas mobil dengan atributnya sebagai berikut :
![]() |

|
|
Tipe 1:1
Manufaktur 1:1
TglService 0:n
BiayaService 0:n
Aturan
2 : Bila didapatkan relasi many to many (n:n) maka
dibuat entitas assosiatif
Misalnya relasi antara peserta dengan
kursus dalam pelatihan
![]() |

|

![]() |
|
|
|


|

|



Peserta
NoPeserta
|
NamaPeserta
|
Alamat
|
PS001
|
budi
|
surabaya
|

Trainning
KodeKursus
|
NoPeserta
|
TglKursus
|
Ruang
|
Waktu
|
C001
|
PS001
|
12/11/2003
|
54-208
|
07.00-12.00
|
Kursus
Kode Kursus
|
Nama kursus
|
JumlahJam
|
C001
|
Basis data
|
4
|
3.
Pembuatan ERD dengan Powerdesigner 6
Langkah-langkah pembuatan ERD dengan powerdesigner 6
1.
Aktifkan program powerdesigner
sehingga muncul tampilan seperti berikut


|
|
|
|
|
|





